Senin, 29 Juli 2013
CILI, BL, Dampak perubahan iklim semakin dirasakan di berbagai belahan dunia, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Plos ONE edisi 18 Juni menyebutkan wilayah garis pantai pesisir mengalami perubahan cuaca yang lebih ekstrem dibandingkan rata-rata suhu global. |
Penelitian berjudul Decadal Changes in the World's Coastal Latitudinal Temperature Gradients menyoroti dampak suhu akibat perubahan iklim global, seperti dilansir Science Daily,Rabu 24 Juli 2013.
Peneliti mempelajari perubahan suhu laut pesisir selama 30 tahun terakhir. Stony Brook dari University School of Marine and Atmospheric Sciences (SoMAS), Dr. Hannes Baumann dan Dr. Owen Doherty dari Scripps Institution of Oceanography memetakan perbedaan bagaimana garis pantai dunia mengalami perubahan iklim, dan kemudian mendiskusikan kemungkinan dampak ekologi skala besar dari perubahan itu.
Hasilnya, sejumlah wilayah menunjukkan keragaman perubahan pola suhu pemanasan dan pendinginan yang dramatis. Misalnya, wilayah pantai Pasifik Amerika Selatan disebutkan mengalami pendinginan selama beberapa dekade terakhir.
Bagi sebagian orang, pola perubahan itu mengalami anomali, tapi mereka yakin dan konsisten dengan prediksi perubahan iklim global, seperti adanya upwelling—naiknya massa air laut akibat perubahan temperatur.
Di wilayah lain juga mengalami perubahan suhu dramatis. Di Pasifik Utara dan Atlantik Utara, wilayah ini mengalami tren pemanasan.
Di beberapa daerah, peneliti mendeteksi perubahan suhu kurang lebih 2,5 derajat Celcius, atau tiga kali lebih tinggi dari rata-rata suhu global. Namun, peneliti menekankan perubahan suhu di berbagai wilayah belum tentu sama.
"Jika Anda tinggal di Cape Cod, sebuah tanjung di lautan Atlantik, kondisinya memanas tiga kali lebih cepat dari rata-rata suhu global, sementara di Santiago, Chili, perairan pesisir jadi lebih dingin," tambahnya seperti dilansir Viva.co.id.
Baumann menyebutkan perubahan suhu yang merata itu membuat dunia kian jadi datar. "Perairan pesisir pada wilayah dekat kutub (high latitude) jauh lebih cepat hangat dari suhu hangat perairan pesisir pada wilayah pertengahan wilayah kutub dan khatulistiwa (low latitude)," ujar peneliti. (SD/VV)
http://www.beritalingkungan.com/2013/07/suhu-pesisir-pantai-alami-perubahan.html
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Popular posts
-
Konawe Selatan, BL -Rati (60 tahun) nampak sibuk. Matanya yang tua nampak serius mengamati celah kecil disetiap potongan bambu. Melalui lu...
-
JAKARTA, BL- Trend mobil ramah lingkungan kian diminati, produsen mobil pun mulai berlomba memproduksi mobil masa depan ini. Salah satunya ...
-
Sebagai pelopor di dunia ponsel, patut rasanya kita berterima kasih kepada Nokia. Lewat tangan dinginnya, kita bisa berkenalan dengan banya...
-
Smartphone saat ini telah menjadi gadget yang wajib dimiliki oleh tiap orang dan selalu menemani hampir di setiap aktivitas penggunanya. ...
-
Musim panas membuat tubuh lebih mudah berkeringat sehingga membuat Anda cepat haus. Agar tubuh tidak cepat dehidrasi, Anda harus rajin mengo...
-
Leci, buah lezat asal Asia Tenggara ini bisa dinikmati dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus. Selain lezat, buah leci juga punya banya...
-
Mencegah gigi berlubang bukan cuma bisa dilakukan dengan cara rajin menggosok gigi, tetapi juga mengonsumsi beberapa makanan tertentu. Apa ...
-
Mengontrol berat badan adalah cara terbaik untuk tetap sehat dan fit. Mengapa? Berat badan ideal membuat Anda terhindar dari berbagai macam ...
-
Semua orang tahu jika yogurt merupakan minuman yang baik untuk pencernaan. Tapi tahukah Anda jika minuman ini juga bermanfaat bagi otak Anda...
-
Hanya ada sedikit sumber makanan yang mengandung vitamin D. Vitamin D idealnya diproduksi dalam tubuh ketika Anda terkena sinar matahari pag...